1. Teori ROSTOW
Teori ini termasuk dalam teori linier tahapan pertumbuhan ekonomi, yaitu memandang proses pembangunan sebagai suatu urutan tahap-tahap yang harus dilalui oleh seluruh negara.
Dalam dimensi ekonominya,menurut Rostow, semua masyarakat dapat digolongkan ke dalam salah satu dari lima kategori di bawah ini :
1. Masyarakat tradisional : Secara umum dapat dikatakan bahwa masyarakat ini, karena terbatasnya produktivitas terpaksa menggunakan sebagian besar dari sumber produksinya untuk pertanian.
2. Prasyarat untuk lepas landas : Meliputi masyarakat yang sedang dalam proses peralihan dari masa tradisonal ke masa modern.
3. Lepas landas : Masa antara masa-masa lampau terhadap pertumbuhan yang terjadi terus-menerus.
4. Gerak menuju kematangan : Tahap pada saat perekonomian memperlihatkan kesanggupannya untuk menyerap hasil-hasil perekonomian yang modern.
5. Zaman konsumsi masa tinggi : Tahap dimana masyarakat memilih memperbesar alokasi sumber-sumber produksinya untuk keseejahteraan dan sosial.
2. Teori FREDERICH LIST
Menurutnya, system ini dapat menjamin alokasi sumberdaya secara optimal. Perkembangan ekonomi akan terjadi apabila dalam masyarakat mempunyai kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perkembangan perorangan melalui lima fase, yaitu fase primitif, beternak, pertanian, industri pengolahan, dan terakhir adalah pertanian, industri pengolahan dan perdagangan. Jadi menurut List, yang terpenting dalam perkembangan ekonomi adalah sektor industri pengolahan harus dikembangkan meskipun pada permulaannya diperlukan perlindungan (proteksi).
3. Teori HILDERBRAND
Menurutnya, perkembangan ekonomi didasarkan pada cara distribusi yang digunakan. Terdapat tiga sistem distribusi, yaitu :
1. Natural atau perekonomian barter,
2. Perekonomian uang,
3. Perekonomian kredit.
4. Teori KARL BUCHER
Bucher mensintesis pendapat List dan Hilderbrand, dengan membagi perkembangan ekonomi melalui tiga tahap yang merupakan gambaran evolusi di Jerman, yaitu :
1. Produksi untuk kebutuhan sendiri,
2. Perekonomian kota, dimana pertukaran sudah meluas,
3. Perekonomian nasional, dimana peranan pedagang semakin penting.
5. Teori LEWIS
Teori Pembangunan Arthur Lewis (1954) adalah membahas proses transformasi industrialisasi pada tahap awal pembangunan kapitalis di Eropa, yang melihat hubungan antara sektor pertanian dan industri dalam perekonomian yang terjadi antara daerah perkotaan dan pedesaan dengan memasukkan proses urbanisasi yang terjadi di kota dan desa tersebut.
Model Lewis ini lebih ditujukan pada terjadinya proses transfer labor serta pertumbuhan output dan peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor modern. Transfer tenaga kerja dan pertumbuhan kesempatan kerja dimungkinkan karena adanya perluasan output pada sektor modern.
6. Teori RANIS DAN FEI
John Fei dan Gustav Ranis dalam “A Theory of Economic Development” menelaah proses peralihan yang diharapkan akan dilewati suatu negara terbelakang untuk beranjak dari keadaan stagnasi ke arah pertumbuhan swadaya.
Teori Fei-Ranis: Suatu negara yang kelebihan buruh dan perekonomiannya miskin sumberdaya, sebagian besar penduduk bergerak disektor pertanian di tengah pengangguran yang hebat dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ekonomi pertaniannya mandeg. Di sana terdapat sektor industri yang aktif dan dinamis. Pembangunan terdiri dari pengalokasian kembali surplus tenaga kerja pertanian yang sumbangannya terhadap output nol, ke industri dimana mereka menjadi produktif dengan uupah yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar