NAMA : Christian Adi Nugraha
NPM : 10209968
KELAS : 4EA15
MATA KULIAH : Etika Bisnis #
Etika
merupakan suatu ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan
kewajiban moral. Etika tidak
mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus
bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma ini
masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma agama, norma moral dan norma sopan
santun.
Contoh-contoh penerapan etika dalam kehidupan sehari-hari
:
1. Berkata jujur
2.
Bersikap
dewasa dalam menghadapi masalah
3.
Ramah
dalam berkomunikasi
4.
Menggunakan
panggilan / sebutan orang dengan baik
5.
Menggunakan
pesan bahasa yang efektif dan efisien
6.
Tidak
mudah emosi / emosional
7.
Berinisiatif
sebagai pembuka dialog
8.
Berbahasa
yang baik, ramah dan sopan
9.
Menggunakan
pakaian yang sesuai dengan norma kesopanan
10 Bertingkah laku yang baik
Dalam suatu perusahaan, suatu
etika bisnis dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan
dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika
bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip
bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja
unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika
sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Prinsip-prinsip Etika Bisnis
1. Prinsip otonomi
Otonomi
adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
Orang yang
otonom adalah orang yang bebas mengambil keputusan dan tindakan serta
bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya tersebut
2. Prinsip Kejujuran
- Kejujuran dalam pemenuhan
syarat-syarat perjanjian dan kontrak
- Kejujuran dalam penawaran barang
dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
- Kejujuran dalam hubungan kerja
intern dalam suatu perusahaan
3. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar
setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai
dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Dalam bisnis yang kompetitif,
prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win
solution.
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini dihayati sebagai
tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan
bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan
Dalam menciptakan etika bisnis, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian
diri
2. Pengembangan
tanggung jawab sosial (social responsibility)
3.Mempertahankan
jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan
informasi dan teknologi
4. Menciptakan
persaingan yang sehat
5. Menerapkan
konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari
sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu
menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan
sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke
bawah
9. Konsekuen
dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan
kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu
adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan
Etika Bisnis yang Diterapkan
· Contoh Pelanggaran Etika Bisnis
1.
Pelanggaran etika bisnis terhadap transparansi
Pada
tahun ajaran baru, sebuah sekolah mengenakan biaya Rp 700.000 yang dibebankan
kepada setiap siswa barunya. Sebelumnya, pihak sekolah tidak menginformasikan
mengenai biaya ini sehingga membuat para siswa baru mau tidak mau harus
membayarnya. Di sampintg itu, tidak ada penjelasan resmi mengenai arah
penggunaan uang tersebut. Setelah diusut, ternyata uang itu akan dipergunakan
untuk keperluan pribadi para gurunya. Dalam kasus ini pihak sekolah telah
melanggar prinsip transparasi dalam beretika.
2.
Pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas
Sebuah
Rumah Sakit melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang
akan mendaftar PNS akan secara otomatis dinyatakan mengundurkan diri. Adhi
sebagai salah seorang karyawan di RS itu mengabaikan pengumuman dari pihak
pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini
direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola
bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi
mengenai kebijakan tersebut. Karena sikapnya itu, Adhi akhirnya dinyatakan
mengundurkan diri. Dari kasus ini RS itu dapat dikatakan melanggar prinsip
akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit.
3.
Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip empati
Seorang
nasabah, sebut saja Y, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran
mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. Y sudah
memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar
angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu
setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi Y untuk menagih
angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak
perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan
psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak
perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena
sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu
dengan cara yang bijak dan tepat.
Sumber :
http://alena19.wordpress.com/2011/11/28/penerapan-etika-bisnis-yang-tepat/
http://nulisonline.wordpress.com/2011/10/12/pengertian-etika-bisnis/
http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar